Salud

Setelah Legalkan Mariyuana Medis, Target Thailand Berikutnya Rokok Ganja

Setelah Legalkan Mariyuana Medis, Target Thailand Berikutnya Rokok Ganja

Rasanya baru kemarin Thailand melegalkan ganja untuk keperluan medis. Sekarang industri tembakau di sana ingin melangkah lebih jauh lagi.

Kepada Coconuts Bangkok, Daonoi Suttiniphapunt selaku direktur utama Tobacco Authority mengumumkan akan memproduksi rokok ganja jika sudah mendapat persetujuan dari Kementerian Kesehatan.

Videos by VICE

“Alasan utama kami meminta izin ada hubungannya dengan kepentingan medis, riset, dan mengekstraksi minyak untuk diekspor ke negara lain… tapi, jika Kementerian Kesehatan mengizinkan produksi rokok ganja, kami akan segera melakukannya.”

Rokok ganja katanya bermanfaat bagi kesehatan. Menurut Suttiniphapunt, rokok ini kemungkinan besar memiliki CBD, senyawa ganja yang digunakan untuk menyembuhkan rasa sakit dan kecemasan. Namun, biaya pastinya belum ditentukan.

Selain bagus buat kesehatan, rokok ganja tentunya juga akan sangat menguntungkan industri tembakau. Tobacco Authority adalah perusahaan pertama yang mendaftarkan izin penanaman ganja, dan mereka berencana mempekerjakan petani khusus menanam ganja untuk tujuan komersial. Semua ini dilakukan untuk menargetkan pasar yang sedang tumbuh dan mengatasi kerugian yang akan dialami oleh produsen rokok.

Keuntungan dari penjualan rokok diproyeksikan turun setelah kenaikan pajak baru-baru ini. Akibatnya, satu bungkus rokok akan dijual dengan harga sekitar $3 atau setara dengan Rp42 ribu di Thailand. Sementara itu, perusahaan riset pasar memperkirakan pasar ganja global akan menghasilkan lebih dari 40,9 miliar dolar AS (Rp582 triliun) pada 2024.

Pergerakan yang sama dapat dilihat di Amerika Serikat, di mana sebagian besar negara bagiannya telah melegalkan ganja, dan industri tembakaunya berusaha mengambil alih industri yang sedang berkembang.

Kalaupun ternyata ini demi kepentingan industri tembakau semata, usulannya bisa saja menguntungkan semua pihak. Berkat kebijakannya, Thailand menjadi negara yang memimpin pelegalan ganja di Asia Tenggara.

Dr. Somyot Kittimunkon, advokat pro-ganja di Thailand yang pernah menulis Marijuana is Medicine That Cures Cancer, mengatakan bahwa negara-negara lain akan segera mengikuti jejak Thailand dalam melegalkan mariyuana. “Kalau Thailand saja bisa, seluruh dunia juga pasti bisa melakukannya,” ujarnya.

Penggunaan ganja sudah mulai diterima di Asia Tenggara, jadi bukan tidak mungkin negara-negara tetangga lainnya mengikuti jejak Thailand.

Artikel ini pertama kali tayang di VICE ASIA.