Tecnología

Jasa Mendiang Larry Tesler buat Dunia Komputer Banyak, Bukan Cuma Pencipta Copy-Paste

Sosok Pencipta Copy-Paste Copas Komputer Larry Tesler

Larry Tesler barangkali nama yang tidak terlalu dikenal dalam sejarah industri komputer. Dia tidak sepopuler Steve Wozniak, Bill Gates, atau Steve Jobs. Tapi hasil kerjanya sebenarnya sangat terasa dalam kehidupan kita semua, pengguna komputer masa sekarang. Sosok yang meninggal pada 16 Desember 2020 itu berjasa menciptakan fungsi cut/copy-paste alias “copas”, yang sangat disukai pelajar/pekerja/mahasiswa di seluruh dunia.

Tesler mengembuskan napas terakhir di usia 74 tahun, menciptakan fungsi copas saat masih bekerja di Xerox PARC, sebuah lembaga riset milik perusahaan fotokopi Jepang, yang di era 70’an berusaha menciptakan purwarupa komputer PC seperti kita kenal sekarang.

Videos by VICE

Kala itu, tim Xerox memiliki sebuah program pengolah dokumen (mode-based editor) bernama Bravo, yang rumit sekali dipakai untuk menggandakan kalimat atau kode tertentu. Ada yang masih ingat DOS? Nah untuk menggandakan kalimat perintah tertentu, programmer harus mengetikkan perintah terlebih dulu sebelum kata-katanya bisa diubah seperti dalam DOS. Mengetik standar pakai bravo intinya ribet banget.

Tesler lantas menciptakan Gypsy untuk anak usaha Xerox bernama Ginn & Company—perangkat lunak yang lebih sederhana dalam memasukkan fungsi-fungsi pengolahan kata, cukup memakai keyboard dan mouse. Sederhananya, Tesler menghasilkan sebuah user interface yang selalu siap diedit, berbeda dari program-program sebelumnya. Fungsi itulah yang lambat laun disempurnakan menjadi bermacam perintah, termasuk copas.

Saat diwawancarai Douglas K. Smith dan Robert C. Alexander dalam buku Fumbling the Future: How Xerox Invented, then Ignored, the First Personal Computer, Tesler sejak awal membayangkan fungsi copas akan membantu orang awam bekerja lebih cepat dengan komputer.

“Program komputer seharusnya mudah dipelajari. Dalam bayangan saya, orang yang baru pertama mengenal komputer bisa mulai mempelajari dasar-dasarnya jam delapan pagi, lalu sudah bisa mengetik cepat jam 10 siang,” ujarnya. “Fungsi pengetikan itu harus diakui revolusioner pada masanya. Sekarang semua orang yang bekerja dengan program pengolah kata sudah tak lagi memakai mesin tik. Tapi saat itu jelas komputer belum lazim, saya menciptakan [gypsy] pada 1975.”

Jasa Tesler tidak berhenti di situ saja. Dia diakui komunitas komputer sedunia sebagai orang pertama yang mencetuskan istilah ‘browser’ alias peramban, dua puluh tahun sebelum konsep itu diwujudkan lewat penemuan Internet. Tesler menuliskan konsep itu di majalah Byte pada 1981, saat terlibat pengembangan Smalltalk interface. “Dengan Smalltalk, programer bisa meninggalkan browser sejenak untuk melakukan pekerjaan lain,” ujarnya.

Tahun lalu, Tesler masih sempat mendemonstrasikan cara pemakaian Gypsy di Museum Sejarah Komputer. Videonya bisa kalian lihat di atas.

Tesler bekerja untuk banyak perusahaan semasa hidupnya. Dia pun sempat bekerja untuk Apple selama nyaris 20 tahun. Berikut beberapa capaian Tesler yang membuatnya jadi sosok dihormati komunitas programer dan industri komputer:

Dia peletak dasar konsep User Interface Apple.
Tesler berperan besar dalam pengembangan Apple Lisa, PC pertama bikinan Apple yang mengedapankan user interface dengan konsep grafis, bukan cuma rangkaian perintah seperti DOS. Dengan UI semacam itu, orang akan lebih mudah memakai komputer. Citra itu yang membuat Apple terkenal, sebagai pembuat komputer yang enak dipakai, tidak rumit, ramah orang awam—berbeda dari IBM atau Microsoft.

Dia sukses menjadikan ARM chipset dominan di industri komputer
Di awal 1990’an, Tesler meyakinkan petinggi Apple untuk membeli mayoritas saham ARM, sebuah produk chipset komputer dari perusahaan Inggris yang nyaris bangkrut. Berkat saham itu, Apple sendiri berhasil lepas dari jerat kebangkrutan ketika Steve Jobs kembali jadi CEO, karena valuasi ARM mencapai US$800 juta. ARM sendiri adalah chipset multifungsi yang sangat berperan menjadi pondasi sistem komputasi produk-produk ikonik Apple di masa mendatang, misalnya iPhone, iPad, dan iPod.

Tesler merancang user-interface Amazon dan Yahoo
Setelah keluar dari Apple, Tesler diangkat menjadi wakil presiden Amazon, dengan tugas mengembangkan situs jual beli buku Amazon. Dengan tangan dinginnya, Amazon menjadi yang terdepan mengembangkan UI, agar calon pembeli mudah browsing buku di situs mereka. Situs Amazon di awal 2000-an adalah cetak biru semua situs e-commerce masa kini. Tapi dia cuma bekerja di Amazon tiga tahun, karena sering ribut sama Jeff Bezos.

Selanjutnya, Tesler pindah ke Yahooo, perusahaan mesin pencari dominan pada kala itu, karena user-interfacenya enak dipakai untuk browsing. Tesler jelas berjasa besar mengembangkan karakter produk Yahoo, sebelum akhirnya perusahaan itu dilibas oleh Google.

Pada intinya, Tesler memang bukan nama yang terlalu tenar di luar Silicon Valley. Dia tak pernah dianggap setara Bill Gates, Larry Page, atau Steve Jobs. Walau, pada kenyataannya, semasa hidup Tesler seringkali bekerja bersama nama-nama besar tersebut. Dan sumbangannya terhadap kemajuan komputer seperti kita kenal sekarang tak kalah besar.

Jadi, tiap kali kalian sedang copas di komputer, ingat-ingatlah selalu sosok Tesler.

Artikel ini pertama kali tayang di Motherboard