Planet Mars menyambut kedatangan robot penjelajah Curiosity yang diluncurkan NASA pada 2010 dan mendarat dua tahun kemudian. Lalu pada Februari 2019, planet merah mengucapkan selamat tinggal kepada rover Opportunity yang tutup usia setelah 14 tahun beroperasi di permukaannya. Curiosity kini menjadi satu-satunya wahana penjelajah yang masih berfungsi; menandakan berakhirnya satu dekade eksplorasi Mars.
Namun, bukan berarti misi eksplorasi Mars berakhir di Curiosity. Sejumlah robot baru akan menyambut dekade baru di Mars. Tiga rover yang dijadwalkan meluncur musim panas ini yaitu Mars 2020 buatan NASA, Rosalind Franklin milik Eropa dan Rusia, dan Huoxing-1 dari Cina.
Videos by VICE
Apabila ketiga robot sukses mendarat pada 2021, maka itu akan menjadi momen pertama Mars dikunjungi lebih dari satu rover. Selama ini permukaan planet didominasi oleh badan antariksa Amerika, sehingga kedatangan dua robot dari negara lain menghadirkan keberagaman di Mars.
Berikut sejumlah fakta yang perlu kamu ketahui dari robot penjelajah Mars baru yang diperkirakan meluncur pada Juli dan Agustus 2020.
Mars 2020
Rover Curiosity adalah pencapaian terbesar NASA, sehingga mereka memutuskan untuk membuat versi lebih canggihnya. Meski belum mendapat nama resmi, struktur Mars 2020 mengikuti Curiosity dengan ukuran dan berat yang lebih besar.
Robot penjelajah ini nantinya akan membawa komponen baru seperti Mars Helicopter Scout, pesawat pertama yang terbang di planet lain.
Mars 2020 akan melakukan pendaratan “sky-crane” di Kawah Jezero, yang lingkungannya mirip seperti rumah Curiosity di Kawah Gale. Kedua kawah ini dialiri air miliaran tahun lalu, membuatnya tempat ideal mencari tanda-tanda kehidupan di masa lalu.
Curiosity berhasil menyelesaikan misi pencarian bahan dan kondisi yang tepat untuk kehidupan. Instrumen milik Mars 2020 akan memanfaatkan penemuan Curiosity untuk mengidentifikasi fosil atau biosignature potensial di bebatuan yang ditemukan.
Robot baru ini dilengkapi bor yang lebih kuat, karena tujuan utama misinya yaitu untuk mengeluarkan sampel supaya misi di masa depan dapat membawa spesimennya ke Bumi.
Rosalind Franklin
Terinspirasi oleh ahli kimia Inggris yang memelopori riset DNA, Rosalind Franklin adalah misi terbaru dari ExoMars—serangkaian misi gabungan yang dikembangkan Badan Antariksa Eropa (ESA) dan Roscosmos dari Rusia
Ukuran robot ini sekitar sepertiga Curiosity, dan akan fokus mencari tanda-tanda kehidupan Mars di masa lalu. Lokasi pendaratannya belum diumumkan, tetapi kemungkinan tempatnya adalah sebuah kawah di wilayah bernama Oxia Planum. Kawah ini tampaknya memiliki endapan tanah liat yang mengindikasikan pernah ada air miliaran tahun lalu.
Rosalind Franklin akan diluncurkan oleh lander Rusia bernama Kazachok, yang memiliki seperangkat instrumennya sendiri. Urutan pendaratan akan sangat menegangkan bagi para ilmuwan di ESA dan Roscosmos, mengingat lander ExoMars sebelumnya “Schiaparelli” jatuh di Mars pada 2016. Mudah-mudahan misi terbaru mereka berjalan lancar.
Huoxing-1
Badan antariksa Cina sudah dua kali mendaratkan rover bulan selama enam tahun terakhir, salah satunya tengah menjelajahi sisi terjauh Bulan untuk pertama kalinya. China Aerospace Science and Technology Corporation (CASC) kini bersiap-siap meluncurkan rover pertamanya ke Mars. Kalau berhasil, ini akan menjadi misi pertama di luar sistem Bumi-Bulan.
Sama seperti Mars 2020, rovernya belum punya nama resmi. Saat ini, masih menggunakan Huoxing-1 (Mars-1) sebagai nama sementara. Robot penjelajah tersebut mungkin akan diberi nama baru sebelum peluncurannya pada musim panas mendatang. Huoxing-1 adalah robot terkecil yang akan mengunjungi Mars, 68 kg lebih ringan daripada Rosalind Franklin. Walaupun tergolong ringan, Huoxing-1 memiliki misi yang sama. Rover buatan Cina akan berburu biosignature dan tanda-tanda kehidupan di permukaan Mars.
Pemimpin misi belum memilih lokasi akhirnya, tetapi menurut SpaceNews mereka tertarik menjelajahi dataran mulus Chryse Planitia atau Isidis Planitia. Misinya pergi bersama lander stasioner dan pengorbit.
Artikel ini pertama kali tayang di VICE US.