Tech

Tuduh Ukraina Negara Pemuja Setan, Politikus Rusia Serukan Program ‘Desatanisasi’

GettyImages-476120575

Aleksei Pavlov, asisten sekretaris Dewan Keamanan Federasi Rusia, seperti dikutip surat kabar TASS, telah mengeluarkan seruan untuk mengakhiri ritual pemujaan setan di Ukraina. Beberapa bulan terakhir, media pro-Kremlin semakin gencar menggaungkan narasi yang menuding musuh Rusia menggunakan ilmu hitam selama perang.

“Dengan berlanjutnya operasi militer khusus, saya melihat keperluan mendesak untuk mendesatanisasi Ukraina,” terangnya.

Videos by VICE

Menurut TASS, Pavlov menduga ada setidaknya ratusan kelompok pemuja setan yang tersebar di Ukraina. “Beberapa dilatih secara khusus untuk keperluan tertentu, sedangkan yang lain menjadi cabang perkumpulan orang-orang yang lebih kaya,’” kata Pavlov, dikutip TASS. Dia lebih lanjut mengklaim aliran penyembah setan yang diakui di Amerika Serikat telah merasuki pikiran dan keyakinan rakyat Ukraina sejak 1990-an, ketika AS mengakui kemerdekaan negara tersebut.

Presiden Vladimir Putin bahkan menuduh negara-negara Barat “memuja setan” karena tidak mendukung keputusannya mencaplok wilayah timur Ukraina secara ilegal. Empat bulan sebelumnya, pada Mei, kantor berita milik Kremlin RIA Novosti mengklaim pasukan Rusia menemukan sisa-sisa bekas ritual ilmu hitam yang dilakukan oleh prajurit Ukraina. “Kami melihat cap setan di tembok, mirip seperti yang ada di film-film Hollywood,” RIA melaporkan.

Sementara itu, stasiun televisi Russia-1 rutin menayangkan berita tentang aliran satanisme yang dianut rakyat Ukraina. “Siapa tuhan orang Ukraina? Setan tentunya,” tukas seorang bintang tamu acara Russia-1, seperti yang diterjemahkan diterjemahkan Julia Davis dari Russian Media Monitor. “Pantas saja mereka bertindak kejam. Mereka saja melakukan paganisme yang menjadikan manusia sebagai tumbal. Ritual mereka butuh darah manusia.”

Pavlov mengutip Presiden Chechnya Ramzan Kadyrov yang gencar membingkai invasi Rusia sebagai perang melawan satanisme. Dalam postingan Telegram pada Senin, Kadyrov mempertegas kesiapannya melibas Ukraina yang merupakan negara pemuja setan. Menurut pemimpin wilayah mayoritas Muslim itu, umat Islam dan Kristen harus bersatu mengakhiri propaganda Barat yang berniat menjerumuskan dunia ke aliran sesat, seperti satanisme, pernikahan sesama jenis dan hilangnya rasa hormat anak pada orang tua, sebagaimana diterjemahkan oleh Novaya Gazeta.