The VICE Guide to Right Now

Kapal Selam TNI Hilang, Diduga Ada di Palung 700 Meter Perairan Utara Bali

KRI Nanggala-402 yang membawa 53 awak putus kontak pada 21 April 2021 dini hari, saat hendak latihan. Pencarian bawah air membuat TNI minta bantuan kapal Singapura dan Australia.
Kapal Selam TNI KRI Nanggala 402 Hilang
KRI Nanggala-402 yang hilang di Bali saat tampil dalam acara TNI AL di Surabaya pada 2014. Foto oleh Alex Widojo/Anadolu Agency/Getty Images

Salah satu dari lima kapal selam milik TNI, KRI Nanggala-402, dinyatakan hilang sejak pukul 03.30 dini hari, Rabu (21/4) setelah putus kontak. Posisi terakhir kapal tersebut berada di palung sedalam 700 meter, berjarak sekitar 60 mil, setara 95 kilometer, dari pesisir utara Bali.

Iklan

Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengonfirmasi, Nanggala-402 mengangkut 53 prajurit saat putus kontak. Semua kapal TNI yang mampu mencari benda di bawah permukaan air telah dikerahkan. TNI turut meminta bantuan militer Singapura dan Australia yang memiliki kapal pencari kapal selam.

Saat hilang, kapal selam tersebut sedianya sedang menjalani latihan. Nanggala-402 dijadwalkan mengikuti latihan tembak rudal di laut Bali yang akan digelar Kamis (22/4). Sebelum hilang apal selam buatan Jerman Barat tersebut melakukan gladi bersih. “Baru izin menyelam, setelah diberi clearance, langsung hilang kontak,” kata Hadi kepada Kompas. “Besok [22/1] saya segera menuju ke lokasi.”

Nanggala-402 dibuat pada 1979 oleh Howaldtswerke-Deutsche Werft (HDW), perusahaan pembuat kapan di Kota Kiel, Jerman. Pemerintah Indonesia membelinya dua tahun kemudian sehingga umurnya sudah lebih dari tiga dekade sekarang. Pada 2012 kapal tersebut sempat dikirim selama dua tahun ke Korea Selatan untuk perawatan.

Seharusnya besok Nanggala-402 akan menembakan torpedo SUT (surface and underwater target) dalam acara Latihan tembak rudal. Ada pula KRI Hiu-634 dan KRI Layang-635 yang akan menembakkan rudal C-803. Kapal itu sudah meminta izin untuk latihan menembakkan torpedo, tapi mendadak hilang kontak dengan otoritas di darat.

Acara latihan bersama ini juga akan melibatkan pesawat udara dan helikopter. Panglima Koarmada II Laksda TNI I Nyoman Gede Sudihartawan mengatakan, latihan ini ditujukan untuk meningkatkan profesionalisme prajurit agar bisa mengikuti perkembangan teknologi alutsista.

Helikopter Kementerian Pertahanan menemukan tumpahan minyak di sekitar area terakhir kapal tersebut berniat menyelam untuk gladi resik peluncuran torpedo. Ada dugaan terjadi blackout, menurut Dispen TNI AL, dalam insiden ini. Pencarian KRI Nanggala masih berlangsung hingga Kamis 22 April 2021.

Sampai artikel ini dilansir, belum diketahui nasib 53 prajurit dalam Nanggala-402. Informasi termutakhir mengenai evakuasi KRI Nanggala akan dilengkapi sesuai perkembangan terbaru.