Waspadalah, Ternyata Asap Sate yang Kaya Senyawa Karsinogen Bisa masuk Lewat Kulit

Sebagai seoran anak yang tumbuh besar di dekade ‘90, saya jadi saksi mata menghilangnya kebiasaan merokok di ruang publik Amerika Serikat. Mulanya, ruang khusus perokok menghilang dari restoran dalam sekejap. Dalam tempo beberapa tahun saja, bahkan bar dan taman publik—yang pernah jadi surga pecandu nikotin—diubah menjadi zona bebas asap rokok. Sebagian besar perubahan ini dipicu oleh penemuan fakta terkait bahaya yang dihadapi oleh para perokok pasif, sesuatu yang nyaris tak terlintas di kepala kami waktu itu sampai kampanye kesehatan umum di AS gencar menggembar-gemborkannya. Pada akhirnya, terungkap juga bahwa bahaya yang dihadapi perokok pasif tak selebay dibayangkan oleh pemerintah kami. Malah, menjadi perokok pasif tak lebih membahayakan daripada menghirup asap karsinogen lewat pori-pori kulit kita saat kita bakar-bakaran.

Menurut sebuah laporan penelitian yang diterbitkan Rabu 23 Mei lalu di jurnal ilmiah Environmental Science & Technology, satu-satunya jenis “perokok’ pasif yang mestinya dikhawatirkan oleh para penggemar grill dan barbekyu adalah orang yang menghirup asap yang mereka hasilkan ketika mulai memanggang barbekyu. Alasannya, asap hasil pemanggangan daging bisa diserap lewat kulit. Padahal asap itu penuh dengan senyawa-senyawa yang berpotensi memicu kanker bernama polycyclic aromatic hydrocarbon (PAH). Masalahnya, asap tak cuma dihisap oleh pemanggang barbekyu. Mereka yang cuma datang—dan mungkin tak kebagian sama sekali barbekyunya—juga bisa ketiban imbasnya.

Videos by VICE

Kekhawatiran akan PAH dalam asap pemanggangan daging sudah ada sejak dekade ‘60an setelah serangkaian penelitian berhasil mengungkap korelasi tingginya kasus kanker perut dan usus di tikus-tikus dan pakan tikus tersebut yang terbuat dari daging yang dipanggang dengan arang. Bahkan, potensi bahaya menghirup asap pemanggangan daging juga sudah pernah diteliti—namun, penelitian terbaru tersebut, yang dilakukan di Jinan University in Guangzhou, Tiongkok dan dipimpin oleh Dr. Eddy Y. Zeng, adalah penelitian pertama yang benar-benar mendalami bagaimana senyawa karsinogen terserap lewat kulit.

“Makanan telah lama dikenali sebagai pintu masuk utama karsinogen sementara menghirup karsinogen sangat sulit dihindari dan terus menerus kita lakukan. Alhasil, kebanyakan penelitian menitikberatkan pada asupan makanan dan kebiasan menghirup karsinogen dalam penilaian risiko kesehatan manusia,” tulis para peneliti dalam laporannya. “Penyerapan asap oleh manusia pada umumnya dan risiko kesehatan yang terkait sepertinya sering dipandang sebelah mata.”

Untuk mendapatkan data, para peneliti membagi 20 orang peserta penilitian ke dalam beberapa grup dalam sebuah pesta barbekyu di luar ruangan. Harapannya, tiap orang akan terpapar pada makanan dan asap dalam level yang berbeda-beda. Setelah itu. Kadar PAH pada tiap peserta akan diukur lewat urin mereka Ternyata, sesuai dengan apa yang diperkirakan pada peneliti sebelumnya, para peserta yang ikut melahap barbekyu memiliki kadar PAH yang paling tinggi. Akan tetapi, para peneliti pemenukan bahwa kulit adalah rute yang paling banyak ditempuh oleh PAH untuk masuk dalam tubuh, melampui penyerapan PAH lewat pernafasan.

Selain sistem pencernaan, kulit adalah bagian tubuh yang secara konsisten bersentuhan dengan dunia luar. Parahnya, karena kulit kita memiliki pori-pori kulit kita akan menyerap apa saja yang kita oleskan di atasnya. Itulah alasan kenapa kalangan medis—terutama pelaku pengobatan alternatif—sudah sejak lama mewanti-wanti kita agar berhati-hati memilki produk pemeliharaan kulit. Akan tetapi, penelitian yang diprakarsai oleh sekelompok peneliti Tiongkok ini mengungkap bahwa bahkan senyawa yang melayang di udara bisa menjadi ancaman berarti bagi kulit manusia. Para periset juga mencatat meski pakaian yang kita kenakan bisa menjadi tameng dari asap barbekyu, pakaian tersebut bakal jadi senjata makan tuan bagi kita. Pasalnya, pakaian justru jadi sarang PAH yang akhirnya terserap kulit kita jika kita tak segera menggantinya.

Jadi, tiap kali, kamu diundang ke sebuah pesta barbekyu atau sekadar beli sate kambing yang lewat di depan rumahmu, usahakan untuk tidak berdiri terlalu dekat dengan pemanggang daging. Atau kalau memang asap sate dan barbekyu terlalu susah dihindari, gantilah bajumu sesering Beyoncé ganti kostum pas manggung.