FYI.

This story is over 5 years old.

media sosial

Kenapa Manajemen Facebook Malah Pengin Kamu Enggak Sering-Sering Facebook-an?

Media sosial terbesar sedunia ini ternyata dapat kesimpulan keseringan buka Facebook bisa berdampak buruk. Lha kan mereka yang bikin kita ketagihan?
CEO Facebook, Mark Zuckerberg, berdiskusi dengan pengusaha dan inovator di Cortex Innovation Community, Kamis, 9 November, 2017, di St. Louis. (AP Photo/Jeff Roberson)

Artikel ini pertama kali tayang di VICE News.

Dalam laporan keterbukaan bursa kemarin, Facebook melaporkan penggunanya sekarang rata-rata menghabiskan waktu lebih sedikit di jaringan sosial ini selama triwulan IV 2017. Pengurannya mencapai 50 juta jam dibanding periode yang sama tahun lalu. CEO Facebook, Mark Zuckerberg, menganggap data orang sedikit mengerem aktivitas Facebook-an tidak berdampak buruk terhadap perusahaannya.

Iklan

Rabu lalu, perusahaan ini melaporkan bahwa mereka menghasilkan pendapatan yang melebihi perkiraan awal, sebesar US$13 miliar sepanjang triwulan pertama tahun 2017, dengan laba bersih mencapai US$4,2 miliar. Namun saham perusahaan tersebut anjlok 4,8 persen di dalam penutupan bursa dua hari lalu. Investor sedikit panik, karena dalam siaran persnya Zuckerberg berujar:

Pada kuartal terakhir, kami melakukan perubahan dengan mengurangi jumlah video viral yang muncul di laman Facebook untuk memastikan pengguna menghabiskan waktu dengan hal yang lebih bermanfaat. Secara total, kami mengurangi waktu penggunaan Facebook sekitar 50 juta jam setiap harinya. Komunitas dan bisnis kami akan menguat dalam jangka waktu panjang apabila kami berfokus pada hubungan yang lebih berarti.

Meskipun Zuckerberg tidak menjelaskan secara rinci bagaimana “pengurangan video viral” dapat mengurangi waktu pemakaian “selama 50 juta jam”, namun ia mengindikasikan dalam beberapa pekan terakhir Facebook akan membatasi konten yang berpotensi menyebabkan orang ketagihan mengecek jaringan sosial ini. Penelitian internal oleh tim Facebook menunjukkan terlalu banyak melihat konten viral dapat membuat pengguna Facebook menganggap buruk dirinya sendiri.

Pialang saham di Wall Street tentu saja menanggapi negatif berita ini. Alasan Facebook memiliki valuasi lebih dari US$540 miliar karena 1,4 miliar orang di seluruh dunia rutin membuka Facebook setiap harinya. Jika para pengguna mengurangi aktivitas melihat konten viral di Facebook, maka semakin sedikit pula iklan yang bisa mereka lihat.

Mark Zuckerberg tampaknya tak peduli pada reaksi pengiklan ataupun pedagang saham. Dia puas melihat pengguna mulai mengurangi aktivitas di Facebook, karena pihaknya berniat menyerap lebih banyak pertumbuhan yang tersisa pada pemasang iklan mobile, menjadikan Facebook sebagai bagian dari duopoli di industri iklan digital dunia bersama Google. Berdasarkan studi dari Pivotal Research yang dilansir Desember lalu, Facebook dan Google mencaplok 83 persen pertumbuhan di industri iklan digital di tahun sebelumnya.