LGBTQ

Memahami Perbedaan Orientasi Seksual Nonbiner, Genderqueer, dan Gender Non-conforming

Buat awam, konsep itu memang membingungkan. Begini cara memahami perbedaan serta persamaan dari ketiga istilah di luar kategori gender tradisional tersebut.
AN
Diterjemahkan oleh Annisa Nurul Aziza
Jakarta, ID
kelompok genderqueer, nonbiner dan gender non-conforming
Foto ilustrasi oleh Zackary Drucker, via The Gender Spectrum Collection. 

Semakin berkembangnya bahasa, maka semakin berkembang pula pemahaman kita akan label gender yang kian berubah-ubah. Kategori semacam “genderqueer”, “gender non-conforming” atau “nonbiner” mengacu pada orang-orang yang tidak menganggap dirinya sebagai perempuan atau laki-laki. Yang jadi pertanyaan, apa arti label-label ini? Bagaimana cara membedakannya?

Apakah konsep “nonbiner", "genderqueer”, dan "gender-nonconforming" sama saja?

"Istilah-istilah ini muncul dari pengalaman pribadi mereka yang mengalaminya," kata Lou Himes, PsyD dan psikolog berlisensi nonbiner di New York. Itu berarti tak ada definisi konkret yang bisa didapat. Istilah-istilah ini juga tergolong baru bagi akademisi, dunia kedokteran, dan diskursus arus utama. Dengan begini, orang bebas menafsirkan sendiri perbedaan mereka dan mengidentifikasikan diri dengan label yang paling cocok untuknya.

Iklan

Tak sedikit orang menyebut dirinya sebagai keseluruhan label ini. Namun, banyak juga yang ingin menggunakan salah satu dari istilah itu. Pemahaman tentang perbedaan spesifiknya bisa berbeda-beda, tetapi satu yang pasti: kita sebaiknya tanya terlebih dulu dan jangan asal merujuk seseorang pada gender tertentu.

Apa artinya "nonbiner"?

Kamus mengartikan "nonbiner" sebagai "sesuatu yang tidak terdiri, menandakan atau melibatkan, dua hal." Meski umumnya mengacu pada identitas gender seseorang, istilah-istilah ini juga berlaku untuk banyak hal. Busana nonbiner atau bebas gender, misalnya, tambah populer dalam dunia fesyen dan banyak dipuji orang, termasuk cisgender.

Namun, istilah “nonbiner” biasanya digunakan untuk menggambarkan identitas selain laki-laki atau perempuan. “Istilah ‘nonbiner’ secara langsung merujuk pada biner gender, atau gagasan bahwa cuma ada dua kategori jenis kelamin,” ujar Himes. “Akan tetapi, orang nonbiner tidak bergantung pada realitas yang dibangun secara sosial.”

“Saya menganggap diri nonbiner karena merasa tidak cocok dengan kedua jenis kelamin,” tutur Rui, mahasiswa nonbiner 19 tahun di New Jersey.

Apa artinya "genderqueer"?

Menurut sejarah istilah yang diterbitkan dalam them, "genderqueer" berasal dari kalangan aktivis pada 1990-an dan tumbuh menjadi istilah umum selama tiga dekade terakhir.

"Bagiku, ‘genderqueer’ mewakili ke-queer-an gender," kata Laura A. Jacobs, psikoterapis yang mendalami isu transfender dan nonbiner, LGBTQ, bentuk gender lain dan keragaman seksual. “Ini permainan disengaja dengan gender dalam arti yang sangat politis, dan menjadi provokatif terhadap norma-norma gender untuk menyoroti stereotip gender dari budaya kita. Begitulah caraku mengidentifikasi diri.”

Iklan

Cyrus Cohen, warga nonbiner di Kota New York, menyebut identitasnya sebagai bentuk ‘genderqueerness’. "Menurutku, ‘genderqueer’ adalah istilah payung yang pasti ‘bukan cisgender,’” kata Cyrus.

Namun, Rui punya pandangan sendiri: "Saya tidak menggunakan ‘genderqueer’ karena istilah ini menyiratkan osilasi di antara gender."

Apa artinya "gender non-conforming"?

“Gender non-conforming”, dalam arti luas, yaitu orang-orang yang ekspresi gendernya tidak sesuai dengan norma gender tradisional. Mirip seperti “nonbiner” dan “genderqueer”, “gender non-conforming” sering digunakan sebagai istilah payung—meskipun terkadang juga digunakan untuk merujuk cisgender yang perilaku dan pakaiannya menentang stereotip gender.

“Istilahnya berarti, ‘Saya harus mengikuti standar tertentu, tapi saya tidak mau melakukannya karena saya ogah memenuhi ekspektasi yang sudah diatur untukku,’” ujar Himes.

Yang lain menafsirkannya dengan nuansa tambahan. “Berbeda [dari ‘genderqueer’], saya mengonsep gender non-conforming sebagai cara orang memandangmu,” imbuh Cohen, “Saya cenderung menggunakan kata itu dalam dunia cis, karena orang tidak akan banyak tanya dan mereka lebih mudah memahaminya."

"Nonbiner", "genderqueer", dan "gender non-conforming" hanya sejumlah istilah yang digunakan orang-orang untuk mengidentifikasi diri mereka. Namun, ada istilah lain seperti “third-gender”, “genderfluid”, “two-spirit”, “pangender”, dan “agender” yang artinya pun tergantung pemahaman masing-masing. Jadi, masih banyak yang harus kita pelajari supaya lebih memahami spektrum gender masa sekarang. Tenang, konsep-konsep lainnya akan dijelaskan oleh redaksi VICE di artikel terpisah.


Kami merahasiakan beberapa nama keluarga untuk melindungi privasi narasumber.

Artikel ini pertama kali tayang di i-D