FYI.

This story is over 5 years old.

Efek Teknologi

Pengadilan AS Menyelidiki Kemungkinan GIF Menjadi Senjata Mematikan

Siapa sangka gambar bergerak lucu yang sering kalian bagi di medsos bisa menyakiti orang lain.

Artikel ini pertama kali tayang di Motherboard.

Belum lama ini pria warga negara Amerika Serikat dijatuhi hukuman penjara oleh pengadilan federal gara-gara mengirim gif kerlap-kerlip yang nyatanya bisa memicu kejang-kejang yang dialami oleh Kurt Eichenwald, seorang penulis Newsweek yang menderita epilepsi. Kasus ini terjadi akhir tahun lalu.

Kejang-kejang yang diakibatkan akibat cahaya beberapa kali menjadi bahan persidangan di AS. Kasus sejenis menjadi dasar pelarangan tayangan TV tertentu, misalnya Pokemon di awal abad 21. Namun, seperti bagian dari salah satu episode serial Black Mirror, munculnya kejang dipicu file gif via intenet baru kali ini masuk meja hijau.

Iklan

Kasus ini memiliki kesamaan dengan dengan beberapa keluhan yang diarahkan pada video, terutama yang banyak menyertakan spektrum warna terang, yang memicu kejang-kejang. Salah satu video itu adalah adegan dari salah satu episode serial Pokémon, yang menampilkan Pikacu tengah melancarkan serangan kilat yang keseor itu. Adegan ini dilaporkan membuat 685 anak menginap di rumah sakit.

Eichenwald, yang pernah sangat vokal tentang epilepsi yang dideritanya, diduga mengalami kejang selama delapan menit setelah membuka sebuah cuitan berisi gif kerlap-kerlip dan sebuah pesan berbunyi "kau pantas kena kejang-kejang atas semua yang pernah kamu unggah." beruntung, istrinya menemukan dalam kondisi kejang dan segera menelepon 911. FBI kemudian mencokok John Rivello, yang kemudian didakwa melakukan cyberstalking dan serangan dengan menggunakan senjata mematikan. "Implaksi dari kasus in saya rasa akan sesederhana ini: korps penegak hukum tak akan mentoleransi setiap serangan terhadap jurnalis bahkan ketika menggunakan perangkat teknologi baru seperti sebuah cuitan," ujar Steven Lieberman, pengacara Eichenwald, kepada Motherboard.

Putusan kasus ini pada akhirnya akan mempunya implikasi penting pada sekitar 10.000 penderita photosensitive epilepsy di Negeri Paman Sam. Bagi 2,7 persen dari seluruh penderita epilepsi di AS ini, kegiatan sehari-hari yang bagi orang biasa terkesan aman-aman saja bisa sangat mematikan.

Iklan

"Ada banyak hal dalam kehidupan sehari-hari yang mengancam mereka: bioskop, klub, konser musik rock, internet, jalan atau bahkan rumah mereka sendiri." peringatan ini muncul dari sebuah lembaga nirlaba Epilepsy Foundation. Beberapa warna dan kecepatan pergantian warna bisa lebih berbahaya dari warna-warna lainnya.

Tuntutan hukum menyangkut gangguan epilepsi sudah kerap dilayangkan pada pembuat video game sejak tahun 1991. Kala itu, Douglas L. Webster, seorang pengacara asal Michigan, menuntut Nintendo setelah seorag gadis berumur 15 tahun mengalami kejang-kejang. Nintendo dipersalahkan karena mengetahui bahwa game yang mereka produksi bisa memicu kejang-kejang pada para penderita epilepsi.

Kasus Eichenwald ditanggapi dengan dingin karena Eichenwald ternyata punya track record membuat reportase yang menyeseatkan. Beberapa orang malah justru penasaran kenapa istri Eichenwald masih sempat mengunggah tweet bahwa suaminya mengalami kejang-kejang.

Skeptisme beberapa pihak atas gugatan ini sangat bisa dipahami. Publik sepertinya masih enggan mengakui file mungil berbentuk gif bisa begitu berbahaya. Meski berlawanan dengan anggapan umum, beberapa penelitian telah dilakukan untuk merangkum efek cahaya pada mereka yang menderita photosensitive Epilepsy.

Kasus Eichenwald juga tak ada hubungannya dengan kebebasan berekspresi seperti diatur dalam konstitusi AS. Kasus ini lebih tepat dikategorikan sebagai serangan fisik pada Eichenwald.

Iklan

"Boro-boro ada sangkut pautnya dengan Amandemen Pertama," kata Danielle Citron, seorang Pakar Hukum dari University of Maryland, seperti yang dikutip Washington Post. "Tindakan ini tak memiliki nilai ekpresi sama sekali…tweet yang dikirimkan [pada Eichenwald] tak menunjukan opini atau pandangan seseorang yang otonom." Malah, video dikirimkan dengan penuh perhitungan. "Jelas sekali bahwa pengirimnya tahu bahwa Eichenwald menderita epilepsi," ujar Lieberman. "Siapapun yang mengirimnya tahu kelemahan spesifik Eichenwald dan mereka mengeksploitasinya."

Video yang dikirim Rivello pada Eichenwald sangat mudah ditemui di Internet. Eichenwald sendiri mengklaim setahun kemarin dia dikirimi video serupa sebanyak 40 kali.

Pda tahun 2008. Epilepsy Foundation sampai harus menutup sebuah forum setelah beberapa tukang troll mengunggah gambar yang bisa mengakibatkan kejang-kejang. RyAnne Fultz, penderita jenis epilepsi yang bisa dipicu oleh pola berwarna, mengklik salah link. Warna terang kerlap-kerlip segera memenuhi layar kompuernya. "Kepalaku langsung nyerid," tuturnya pada Wired. "Aku tak bisa bergerak. Ini memang terjadi kalau kejang-kejangnya benar-benar parah. Aku tak pernah mengalami kejang-kejang seperti itu dalam setahun ke belakang," ujarnya.

Beberapa negara telah mengambil langkah untuk melindungi para penderita epilepsi. Setelah 18 orang dilaporkan mengalami kejang-kejang gara-gara animasi lambang Olimpiade 2012, Inggris langsung menerapkan panduan baru untuk stasiun TV. Jepang juga menerapkan panduan penayangan program televisi serupa pasca insiden Pokemon.

Senin lalu, juri meningkatkan tuntutannya pada Rivello lantaran diduga melakukan serangan dengan "senjata berbahaya, yakni sebuah sebuah graphic interchange format (GIF) dan sebuah perangkat elektronik serta tangan."

Catatan Editor: berikut adalah tool untuk mengecek apakah gif-mu aman bagi para penderita epilepsi.