Seperti Ini Pengalamanku Berhenti Kerja Lalu Jadi Sugar Baby Full Time

sugar baby, job de sugar baby, client sugar baby

Quit Your Shit Job adalah kolom VICE, menceritakan kisah orang yang menolak pekerjaan membosankan lalu mengejar profesi yang benar-benar dia inginkan. Lagipula, kalau benar Bumi akan kiamat dalam beberapa dekade mendatang, mending kita semua menghabiskan sisa hidup melakukan hal-hal yang disukai!


Dalam lanjutan rubrik Quit Your Shit Job kali ini, VICE ngobrol bareng orang-orang yang berani meninggalkan pekerjaan membosankan mereka supaya bisa melakukan apa yang sebenarnya mereka inginkan. Kali ini, kami mewawancarai Elysia Nicole Downings dari Buxton, Derbyshire. Perempuan 29 tahun tersebut berhenti kerja serabutan sebagai fotografer fesyen dan pernikahan untuk menjadi sugar baby.

Videos by VICE

Berikut hasil obrolan kami:

VICE: Halo Nicole. Apa pekerjaanmu dulu?
Elysia Nicole: Fotografer fesyen dan pernikahan.

Kenapa berhenti jadi fotografer?
Aku dulu menyukai profesi ini karena lingkungannya menyenangkan dan bisa sekalian melatih kreativitas. Tapi tekanan yang aku terima lama-lama meningkat seiring bertambahnya keterampilanku. Sama aja kayak pekerjaan lainnya. Aku ibu tunggal, dan sebagian besar waktuku habis untuk bekerja. Aku bekerja di perusahaan fesyen pada hari kerja, dan jadi fotografer pernikahan di akhir pekan. Fotografer fesyen adalah profesi langka di Derbyshire, jadi persaingannya gila-gilaan.

Saking sibuknya, aku sampai enggak sempat mengurus anak dan melakukan apa yang aku inginkan. Aku enggak mau hidup seperti ini terus, jadi ada yang harus dikorbankan.

Kamu jadi apa sekarang?
Sugar baby, content creator, dan webcam girl.

Apa momen yang bikin kamu terpikir, ‘Ah aku mau jadi sugar baby aja deh’?
Alasan utamanya karena aku kehilangan pekerjaan tahun lalu. Dari situ, aku sadar enggak mau jadi fotografer lagi. Aku tiba-tiba dihadapkan dengan kenyataan harus menghidupi putraku. Hidup kami pasti akan pas-pasan kalau aku ambil kerja penuh waktu dengan gaji UMR.

Aku tertarik dengan industri seks setelah baca artikel dan nonton dokumenter tentang itu. Cuma aku enggak tahu bagaimana memulainya. Berhubung modalnya sudah ada—kamera, komputer dan keterampilan produksi—aku pun langsung terjun ke dunia ini. Aku mendaftar di situs web Off the Record, dan mereka membantu semua yang aku butuhkan. Aku enggak pernah jadi model, tapi pengalaman di balik lensa membuatku PD melakukannya.

Eylsia Nicole Downings

Enaknya jadi sugar baby itu apa sih?
Aku bisa menghabiskan lebih banyak waktu bersama putraku. Dia adalah segalanya untukku. Hidup kami berkecukupan, dan aku merasa lebih bebas. Aku sekarang bisa menyambut putraku yang habis pulang sekolah. Aku juga merasa berhasil bikin orang lain bahagia dengan pekerjaanku.

Enaknya lagi, aku bisa bersantai setiap akhir pekan! Profesi ini melatihku menjadi sosok perempuan mandiri dan percaya diri. Selama ini, aku terjebak dalam kehidupan monoton sampai-sampai aku enggak tahu siapa diriku sebenarnya. Aku mendapatkannya kembali semenjak alih profesi.

Bagaimana reaksi keluarga dan teman-teman?
Teman dekat dan keluargaku sangat luar biasa! Aku ada keturunan Mesir pemeluk Islam. Awalnya memang agak susah, karena mereka sempat mengkhawatirkan keselamatanku. Tetapi setelah tahu aku kerja secara online dan enggak pernah ketemu klien, mereka mendukungku sepenuh hati. Mereka juga menyadari betapa bahagianya diriku sekarang.

Elysia Nicole Downings

Bagaimana dengan orang tua teman anakmu?
Pastinya ada yang menilaiku. Aku tinggal di kota kecil, dan enggak semua orang berpikiran terbuka sepertiku. Sebentar lagi anakku ulang tahun, dan aku galau harus dirayakan atau enggak karena takut para ibu berkomentar aneh-aneh. Aku khawatir dia jadi korban bully, tapi aku selalu mengajari dia untuk enggak terlalu memikirkan perkataan orang. Aku berusaha menjadi contoh baginya.

Bisa kasih gambaran sugar baby kerjanya kayak bagaimana?
Kami membangun hubungan dengan imbalan uang. Aku memilih hubungan virtual yang interaksinya berlangsung lewat SMS, chat, telepon dan webcam. Tapi ada juga yang ketemuan langsung sama klien. Jadi sugar baby enggak selamanya menyangkut hubungan seksual.

Selama ini, sugar baby dicap buruk. Bagaimana menurutmu?
Aku paham ada yang menyebutku pemalas dan mau enaknya saja, tapi menjadi sugar baby enggak ada bedanya dengan menjalin hubungan biasa. Menurutku, segala jenis hubungan pasti ada imbalannya. Asalkan hubungannya bebas eksploitasi dan kamu tahu apa yang diinginkan, kenapa enggak?

Apakah menjadi sugar baby memengaruhi hubungan percintaanmu di dunia nyata?
Sejak jadi sugar baby, aku enggak tertarik dengan yang namanya pacaran atau apalah itu. Aku rasa bakalan sulit mempertahankan pekerjaan ini kalau aku punya hubungan intim dengan seseorang. Tapi bisa saja aku salah! Mengurus hubungan semacam ini lebih mudah karena aku enggak terikat secara emosional dengan mereka. Aku cenderung terlalu nempel sama pasangan dalam hubungan tradisional. Aku menjadi diriku seutuhnya sebagai sugar baby, dan semua kebutuhanku terpenuhi.

Apa hadiah terbaik yang pernah kamu terima?
Aku bukan orang matre. Aku sering mendapat hadiah bagus, tapi aku lebih butuh uang buat bayar cicilan rumah.

Elysia Nicole Downings

Apa yang kamu harap sudah kamu ketahui sebelum mulai jadi sugar baby?
Aku benar-benar harus aktif dan siap dihubungi setiap saat. Aku sempat mengira ada batasannya, tapi ternyata enggak. Siapa pun bisa jadi sugar baby, enggak terbatas pada jenis kelamin, umur, ras dan seksualitas tertentu saja. Semenjak jadi ibu, tubuhku tak lagi seperti dulu. Aku memiliki stretch mark, tapi banyak yang memujiku cantik. Industri seks ada sisi positifnya juga ternyata. Aku yakin belum banyak yang mengetahui soal ini.

Apa pengalaman paling enggak enak jadi sugar baby?
Enggak ada batasan jelas antara pekerjaan dan kehidupan di rumah. Klienku juga enggak sedikit yang obsesif, makanya aku menerapkan peraturan ketat kepada mereka. Kalau mereka sudah berlebihan, aku akan memutuskan hubungannya.

Apa yang paling bikin kamu bete dari pekerjaan lama?
Aku sering diganggu tamu undangan laki-laki yang mabuk.

Dari 1 sampai 10, berapa skala hidupmu sebelum dan sesudah jadi sugar baby?
Aku cukup tertekan dulu, tapi untungnya masih punya tempat tinggal. Jadi kehidupanku dulu skalanya lima. Kalau sekarang sih sembilan.

Ada saran buat mereka-mereka yang membenci pekerjaannya?
Jangan takut ambil risiko! Uang bukan segalanya, dan kebahagiaan adalah hal terpenting. Apalagi kalau kamu sudah punya anak. Kamu dan anak-anakmu layak untuk hidup bahagia.

@RoseStokes

Artikel ini pertama kali tayang di VICE UK