The VICE Guide to Right Now

Video Viral Azan Berisi Ajakan Jihad di Petamburan Dikecam NU dan Muhammadiyah

FPI mengakui azan kontroversial tersebut direkam di Bogor dan ada yang dari Petamburan, lokasi markas besar mereka. Muhammadiyah minta aparat turun tangan.
Viral Adzan Berisi Ajakan Jihad di Petamburan Markas FPI
Foto ilustrasi muazin mengumandangkan azan via Getty Images

Sejumlah video azan yang dengan sisipan kalimat ajakan berjihad beredar di media sosial sejak kemarin (29/11). Dalam video-video tersebut, muazin atau penyeru azan mengganti kalimat ajakan salat “hayya alash-shalah” yang berarti ‘marilah mendirikan salat’ dengan kalimat “hayya alal jihad” atau ‘marilah berjihad’. Ucapan tersebut diikuti acungan kepal tangan oleh jamaah, yang videonya bisa dilihat di sini.

Iklan

Wakil Sekretaris Front Pembela Islam (FPI) Aziz Yanuar mengatakan azan tersebut ada yang berasal dari masjid-masjid di Petamburan, domisili markas FPI, dan Bogor.

Salah satu video disebut direkam di Pesantren Tajul Alawiyyin, Bogor, asuhan mubalig Habib Bahar bin Smith yang dikenal dekat dengan pemimpin FPI Habib Rizieq Shihab.

Menurut Aziz, azan modifikasi ini adalah respons yang wajar dari umat yang tidak puas dengan perlakuan pemerintah kepada ulama. “Saya rasa itu wajar karena masyarakat melihat ketidakadilan, melihat kezaliman luar biasa kepada ulama dan habaib karena tidak sepaham dengan pemerintah. Kan seharusnya tidak seperti itu, masyarakat kan diajarin pemerintah demokrasi Pancasila, seperti apa menghargai pendapat, keadilan, dan kesetaraan di depan hukum,” kata Aziz.

Menengok Para Muazin Yang Menyeru Panggilan Tuhan

Pernyataan Aziz ini membuat sebagian netizen berspekulasi, apakah video ini adalah respons jamaah pada pemanggilan Rizieq Shihab oleh Polda Metro Jaya Selasa (1/12) besok terkait pelanggaran protokol kesehatan.

Berkebalikan dari Aziz, Muhammadiyah menyatakan tidak ada yang wajar dari seruan azan tersebut dan meminta aparat negara segera melakukan penyelidikan. 

“Saya belum menemukan hadis [landasan] yang menjadi dasar azan tersebut. Saya juga tidak tahu apa tujuan mengumandangkan azan dengan bacaan ‘hayya alal jihad’. Aparatur keamanan dapat melakukan penyelidikan dan memblokir supaya video azan tersebut tidak semakin beredar dan meresahkan masyarakat. Balitbang Kementerian Agama dapat segera meneliti,” ujar Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu’ti, dilansir Detik.

Iklan

Senada dengan Muhammadiyah, Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Robikin Emhas meminta masyarakat tak terprovokasi dengan beredarnya video azan jihad. “Jangan terpengaruh hasutan, apalagi terprovokasi. Agama jelas melarang keterpecah-belahan dan menyuruh kita bersatu dan mewujudkan perdamaian di tengah kehidupan masyarakat,” sebut Robikin dalam rilis resmi PBNU.

Robikin menjelaskan, jihad harus dimaknai sebagai upaya sungguh-sungguh dari segenap komponen bangsa untuk mewujudkan cita-cita nasional, yakni perdamaian dunia, mencerdaskan kehidupan bangsa, memakmurkan ekonomi warga, dan menciptakan tata kehidupan yang adil dan beradab. 

Kapolsek Tanah Abang Kompol Singgih Hermawan mengaku sedang melakukan pengecekan lokasi perihal informasi azan jihad dari Kecamatan Grogol Petamburan ini. Sampai Senin sore (30/11), polisi belum mendapat laporan adanya seruan jihad di masjid-masjid Petamburan, sehingga polisi menilai suasana masih kondusif.

“Kita akan cek terkait hal tersebut [azan jihad]. Kalau kondisi alhamdulillah kondusif. Kami dari polsek selalu memberikan imbauan kamtibmas melalui Bhabinkamtibmas bersama Babinsa kepada warga masyarakat,” ujar Singgih. Karo Penmas Divisi Humas Polri Awi Setiyono turut mengonfirmasi tim Siber Polri sedang menyelidiki temuan video tersebut.