Nazi

Turis Ditangkap Polisi Karena Lakukan Hormat Nazi di Gerbang Kamp Auschwitz

Perempuan 29 tahun asal Belanda itu mengaku niatnya cuma "guyon tolol", tapi hukum berkata lain. Hormat ala Nazi di Jerman atau Polandia termasuk kejahatan serius.
Turis Belanda Ditangkap Polisi Karena Lakukan Hormat Nazi di Gerbang Kamp Auschwitz
Ini lokasi gerbang menuju lokasi situs sejarah bekas kamp konsetrasi Auschwitz di Polandia. Foto oleh Jakub Porzycki/NurPhoto via Getty Images

Seorang perempuan 29 tahun asal Belanda ditahan Kepolisian Polandia karena melakukan hormat ala Nazi di bekas kamp konsentrasi Auschwitz, yang sekarang menjadi situs sejarah mengenang kekejaman Perang Dunia II. Turis itu terpergok difoto suaminya sambil menirukan cara hormat terlarang, yakni mengangkat tangan kanan 45 derajat.

Iklan

Cara hormat tersebut dilakukan oleh petinggi maupun pendukung partai fasis Jerman, yang menjadi operator kamp konsentrasi Auschwitz. Di kamp ini, 1,1 juta orang yang mayoritas etnis Yahudi, dibunuh rezim Nazi selama Perang Dunia II dengan cara dikirim ke kamar gas beracun.

Tindakan tercela itu dilakukan sang turis di depan gerbang Arbeit Macht Frei pada 25 Januari 2022. Aksinya berfoto sambil hormat Nazi dipergoki oleh satpam Museum Auschwitz-Birkenau, yang segera melapor ke polisi setempat. Perempuan itu tak lama kemudian digelandang ke kantor polisi.

Jaksa menjeratnya dengan melakukan propaganda Nazi yang terlarang sesuai hukum Polandia. Di Jerman, melakukan hormat macam itu juga dilarang keras.

Dalam pengadilan yang berlangsung awal pekan ini, turis asal Belanda itu dijatuhi hukuman denda, dan tidak mengajukan banding. Dia sebetulnya bisa dihukum lebih berat, karena merujuk pasal larangan propaganda, orang yang melakukan hormat ala Nazi dapat dipenjara maksimal dua tahun.

“Niat saya hanya melucu, tapi itu lelucon yang tolol,” ujarnya, seperti dikutip kantor berita Polandia PAP.

Auschwitz-Birkenau adalah kamp konsentrasi terbesar yang dioperasikan rezim Nazi semasa Perang Dunia II. Selain dipakai untuk menghabisi orang Yahudi tua-muda, di kamp tersebut kaum gipsi dan gelandangan berpenyakit turut dibantai oleh partai fasis Jerman. Operasional kamp Auschwitz dikendalikan oleh Schutzstaffel (SS), organisasi paramiliter di bawah arahan langsung Adolf Hitler.

Bukan dia saja ternyata turis sableng yang melakukan tindakan tolol macam itu di situs sejarah Auschwitz. Pada 2013, dua mahasiswa asing asal Turki juga kena denda karena melakukan hormat serupa saat berkunjung ke dalam kamp konsentrasi yang kini jadi lokasi wisata sejarah.