FYI.

This story is over 5 years old.

Keamanan Pangan

Cara Startup Hong Kong Pastikan Pangan Tak Beracun: Pakai Ikan Zebra yang Bisa Menyala di Air

Konon embrio ikan berjuluk 'glowing fish' ini bisa bersinar saat terpapar racun.
ikan zebra alias glow fish yang bisa mendeteksi racun dari Vitargent
Cuplikan video ikan zebra yang bisa mendeteksi racun dari Vitargent

Beberapa tahun terakhir, masalah keamanan pangan di Tiongkok semakin mengkhawatirkan. Contoh skandal pangan yang paling kontroversial dari negara itu misalnya: insiden susu bubuk beracun yang meracuni 300.000 anak-anak, daging yang tercemar di restoran cepat saji, kecap yang terbuat dari rambut manusia, daging kambing yang direndam dalam urin bebek, sampai minyak comberan. Seram lah pokoknya.

Karena sadar masalah keamanan pangan itu sangat buru, banyak pihak berupaya mencari solusi untuk mengakhiri rekam jejak Cina yang mengerikan selama 10 tahun terakhir. Tampaknya mereka memerlukan pendekatan tidak biasa untuk mewujudkannya.

Iklan

Startup Hong Kong bernama Vitargent mengusulkan penggunaan embrio ikan zebra, alias glow fish, dalam teknologi pengujian makanan, yang bisa membantu ilmuwan mendeteksi kontaminan dan racun dalam berbagai hal, mulai dari makanan dan minuman, sampai make-up dan lotion. Teknologi memakai embrio ikan ini, diklaim dapat mendeteksi lebih dari 1.000 zat beracun. Ini menjadi kemajuan besar dari upaya sebelumnya yang hanya bisa menemukan lima hingga sepuluh racun sekaligus.

Vitargent menggunakan embrio oryzias rekayasa—dikenal sebagai ikan medaka di Jepang—yang akan menumbuhkan tumor atau bersinar saat berhadapan dengan bahan kimia berbahaya dan zat tambahan lainnya.

Misalnya, saat terpapar bisphenol-A—BPA yang katanya tidak ada di botol minum plastik—ikan ini menyala layaknya glowstick di konser-konser. Ilmuwan telah mencangkok gen ubur-ubur ke dalam genom ikan agar mereka bisa mengeluarkan cahaya kehijauan. Eric Chen selaku pendiri dan direktur eksekutif perusahaan menjelaskan kepada South China Morning Post bahwa struktur DNA ikan tersebut mirip dengan manusia, dan punya reaksi serupa saat terkena racun.

Chen melihat peluang besar bagi metode pendeteksi kimia di Cina ini. Perusahaannya berharap dapat melembagakan rejimen pengujian mereka di negaranya. “Industri makanan sangat kreatif. Mereka akan menambahkan apa saja ke dalam makanan dan minuman kita,” katanya saat diwawancarai Post.

Artikel ini pertama kali tayang di MUNCHIES