Laki-laki mengenakan kostum paus
Rule 34

Ngobrol Bareng Pemuda yang Punya Fetish Pakai Kostum Balon

“Memakai kostum balon sama rasanya seperti mendapat dekapan hangat,” kata pemuda yang sudah lama memiliki fantasi seksual terhadap mainan tiup.

Pemuda satu ini girang bukan kepalang impian masa kecilnya terwujud sekitar 23 tahun silam. Pasalnya, ia sudah lama penasaran gimana rasanya cosplay jadi mainan tiup yang biasa ditemukan di kolam renang.

Kebahagiaannya terekam dalam video berkualitas rendah yang mempertontonkan lelaki lompat ke sana kemari sambil meniup kostum paus ketat. Dilatarbelakangi lagu “What’s Love Got to Do With It” Tina Turner, ia menjatuhkan dirinya hingga telentang di atas kasur, lalu mengayunkan kaki supaya bisa bangkit lagi. Habis itu dia membentangkan sirip sambil joget mengikuti irama musik.

Iklan

Tingkah lakunya yang pecicilan ditonton banyak orang. Berjudul “Adventures of Whale Man”, video itu sampai tayang di program MTV Ridiculousness, Tosh.0, dan Attack of the Show-nya Comedy Central. Setidaknya begitulah kata Whaleman—julukan yang dipakai lelaki dalam video.

“Ternyata rasanya sangat enak [bisa masuk ke dalam kostum balon]!” dia berseru. “Sama rasanya seperti mendapat dekapan hangat yang menenangkan. Mungkin alasannya karena dulu kita dikandung dalam rahim ibu.”

Yang awalnya sekadar pemuas rasa ingin tahu, lama-lama berkembang menjadi peluang bisnis yang amat menguntungkan. Labelnya, Candy Coated Squeaks, memproduksi mainan tiup beraneka rupa yang bisa dimasuki manusia, dari bola pantai raksasa sampai kostum furry (karakter binatang dengan badan mirip manusia).

Ada orang di luar sana yang merasakan kenikmatan seksual melalui benda tiup. Fetish ini biasanya masih termasuk jenis kink lain. Contoh paling terkenal yaitu looner, yang mana orang terangsang secara seksual terhadap balon. Mereka suka meletuskan atau menunggangi balon sebagai pelampiasan nafsu. Konten looner sendiri memiliki berbagai kategori di industri pornografi, dan utamanya populer di kalangan penonton yang memesan video spesial dari model dewasa. Isi videonya bermacam-macam, tapi kebanyakan melibatkan perempuan seksi meletuskan balon.

Iklan

Selanjutnya ada pencinta mainan tiup seperti Whaleman. Mereka cenderung lebih tertarik dengan kostum balon besar yang bentuknya variatif.

Whaleman sadar memakai kostum balon berisiko tinggi, namun tak sedikit yang justru tertantang dengan potensi bahaya yang dihadapinya. Tantangan itulah yang bikin mereka puas. “Memakai kostum balon sangat berisiko dan dapat menyebabkan kematian,” tutur Whaleman.

Saya pribadi baru tahu soal video Whaleman saat mewawancarainya. Saya tidak sengaja menemukan iklan sofa tiup bening yang bagian dalamnya bisa dimasuki manusia. Sofa tiup ini telah dilengkapi lubang untuk wajah kita. Menurut keterangan di situs Candy Coat Squeaks, pembeli bisa memesan mau ditaruh di mana lubangnya dengan biaya custom mulai $65 (Rp985 ribu). 

Whaleman mulai berjualan mainan dan kostum balon di toko online Etsy kira-kira hampir lima tahun lalu. Ide usaha ini terealisasi berkat permintaan seorang penonton yang tertarik punya koleksi serupa. Barang dagangannya laku enam biji sepekan kemudian. Dalam pengadaan produknya, dia bukan sekadar memodifikasi mainan tiup yang diperoleh dari penjual lain. Kadang-kadang, dia juga membuat sendiri kostum/mainan sesuai pesanan pelanggan, dengan bantuan perajin vinil di Tiongkok.

Iklan

Selain Whaleman, ada Dirk yang memanfaatkan fetish mainan tiup guna memperoleh keuntungan. Dia sudah berpengalaman mencetak karya seni balon sejak 2014, dan mencoba berkreasi sendiri setahun setelahnya. 100 balon kuda bikinannya ludes terjual kala itu. Sejak meresmikan UMKM Horseplay Toys pada 2018, warga Jerman itu merambah pasar “dakimakura”, bantal seukuran manusia yang biasanya bergambar karakter anime atau manga. Dakimakura ciptaannya bisa ditiup dan menampilkan ilustrasi karakter furry. Produk mainan balon Horseplay Toys juga beraneka ragam, dari hiu, paus, kuda hingga macan tutul.

Dirk memperkirakan baru ada empat toko yang berspesialisasi menjual mainan/kostum balon untuk keperluan fantasi seksual, serta beberapa perajin kecil-kecilan.

Meski banyak diiklankan untuk fetish, dia beranggapan mainan/kostum balon tak melulu tentang itu. “Beberapa tahun terakhir, saya fokus pada sisi sensual [balon tiup] yang sugestif alih-alih eksplisit,” ujarnya.

Kecintaan Dirk dan Whaleman akan mainan tiup ini sama-sama berhubungan dengan pengalaman masa kecil. Dirk mengaku terpesona dengan mainan tiup raksasa yang sering ia lihat di pantai dan kolam renang saat berlibur ke luar negeri bersama keluarganya. Dia takkan pernah bisa lupa dengan balon hiu dan paus yang lebih besar dari badannya.

Sementara ketertarikan Dirk didasari pengalaman berkesan, Whaleman menyebut semakin terang-terangan menunjukkan dirinya suka kostum berbahan vinil setelah disepelekan oleh ayah ibunya. “Saya suka main di luar rumah gak pakai baju saat usiaku baru empat tahun. Ibu selalu marah melihatnya dan menyuruh saya pakai baju,” katanya. “Jadi saya asal pakai jas hujan, lalu kabur keluar rumah. Dari situlah saya merasakan suatu kenikmatan yang tidak saya ketahui sebelumnya.”

Iklan

Whaleman bilang sensasi kulit telanjang bergesekan dengan bahan vinil mirip seperti bersentuhan dengan badan telanjang lain. Kurang lebih alasannya sama seperti mereka-mereka yang punya fetish mengenakan kostum lateks atau kulit. Lelaki itu bisa mendapat julukan Whaleman awalnya karena balon paus yang menarik perhatiannya ketika ia berusia 12. “Saya selalu kepikiran pasti enak kalau bisa masuk ke dalamnya,” terangnya. Dia bikin kostumnya sendiri pakai ritsleting, tapi tidak bisa menggembung seperti balon. Kerja kerasnya merancang kostum paus kedap udara membuahkan hasil bertahun-tahun kemudian.

“Saya menjadi ekshibisionis gara-gara ayah ibu sering meremehkan kecintaan saya pada mainan tiup semasa kecil dulu,” Whaleman melanjutkan. “Tapi sekarang, orang-orang mengapresiasi hobi saya.”

Menurutnya, kostum balon kedap udara memiliki daya tarik sensorik yang luar biasa. “Ada faktor seksual dan emosional. Saya terangsang aroma dan tekstur bahannya. Rasanya begitu nikmat bersentuhan dengan bahan vinil halus,” kata Whaleman. “Secara emosional, mainan ini mampu menenangkan hati.” Dia suka memeluk mainan balon kalau sedang sedih.

Dia menyebut bentuknya pun sangat seksi, apalagi yang berukuran besar.

Kamu mungkin bertanya-tanya, gimana caranya mereka bernapas di dalam kostum kedap udara seperti itu. Ada kostum yang sudah diberi tambalan di bagian wajah sebagai sirkulasi udara, sedangkan yang lain dipasangi pipa selang napas snorkeling.

Iklan

“Kebanyakan orang tak menyangka pakai kostum kedap udara bisa seenak itu ketika pertama kali mencobanya,” tutur Whaleman. “Hampir semua orang suka sensasi ‘diremas’, meski memang ada yang kesusahan saat kepalanya terbungkus.” 

Supaya lebih aman, Whaleman menganjurkan untuk minta bantuan orang lain saat memakai kostum balon. Pastikan ada orang di dekatmu buat jaga-jaga bila terjadi sesuatu yang tidak diinginkan. Candy Coated Squeaks juga sudah menyediakan variasi kostum tanpa penutup kepala, atau dilengkapi ritsleting dan katup dalam agar lebih gampang dibuka. Menurut Whaleman, tak ada salahnya bawa pisau lipat untuk membelek kostum jikalau tidak dapat dibuka. Sang pengusaha menawarkan jasa reparasi gratis kalau hal itu sampai terjadi. Hanya saja, dia belum pernah menerima komplain dari pelanggan sejauh ini.

Menurut pemilik fetish kostum balon, kamu harus merasakan sendiri sensasinya untuk membuktikan kenikmatan yang mereka sebut-sebut itu. Hal ini dikarenakan mereka—bahkan untuk pemain lama sekalipun—tak mampu mengungkapkan betapa gembiranya berada di “dalam dekapan” mainan/kostum balon.

“Tak ada kata-kata yang tepat untuk menjelaskannya. Kamu baru akan tahu rasanya setelah mencobanya,” kata Whaleman. “Kamu pasti akan suka kostum ini kalau suka dipeluk. Cobalah berpikiran lebih terbuka.”