Kesehatan Mental

Ngobrol Setiap Hari Bikin Kita Lebih Bahagia

Sebagai makhluk sosial, manusia pasti butuh teman. Dan mengajak teman ngobrol terbukti bagus untuk kesehatan mental.
Foto ilustrasi dua orang mengobrol
Foto: We Are via Getty Images

Setiap manusia yang lahir di dunia ini tidak bisa hidup sendiri. Kita membutuhkan kehadiran orang lain untuk saling melengkapi, serta interaksi sosial guna menjalin kebersamaan.

Sebuah penelitian baru-baru ini memperlihatkan pentingnya komunikasi yang rutin bagi kesehatan mental. Dari temuannya, dapat dikatakan mengajak orang ngobrol setiap hari bisa meningkatkan suasana hati kita. Bahkan cara itu juga ampuh meredakan stres.

Iklan

“Kebanyakan studi hanya berfokus pada manfaat bersyukur atau menuliskan isi hati saat membicarakan tentang kesejahteraan mental,” tutur peneliti Jeffrey Hall saat dihubungi VICE. “Kalau saya dan rekan-rekan peneliti ingin tahu cara mengoptimalkan interaksi sosial supaya lebih bahagia.”

Penelitian terdahulu memang sudah menjelaskan, bercerita pada orang lain dapat melegakan perasaan kita dan mengurangi tekanan emosional maupun fisik. Mencurahkan isi hati juga disebut-sebut bisa memperkuat sistem kekebalan. Namun, Hall dkk. menunjukkan, ada banyak cara lain yang bisa kita lakukan untuk membangun ikatan dengan seseorang.

Mereka menyebut ada tujuh jenis komunikasi yang biasa kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari, seperti bertanya kabar, obrolan berbobot, bersenda gurau, menunjukkan kepedulian, mendengarkan cerita orang lain, memberi pendapat dan juga pujian tulus.

Setelah itu, para peneliti mengarahkan lebih dari 900 orang untuk melakukan salah satu dari bentuk komunikasi ini pada hari tertentu. Beberapa peserta diminta berinteraksi secara daring atau lewat telepon, sedangkan lainnya mengobrol langsung. Selanjutnya mereka wajib mengungkapkan perasaannya hari itu dengan mempertimbangkan hal-hal seperti stres, koneksi, kecemasan/kegelisahan, ketenteraman hati dan kesepian.

Iklan

Hall dan rekan-rekannya memperhatikan peserta merasa lebih bahagia setelah adanya interaksi dengan orang lain, apa pun bentuknya. Dua manfaat yang paling banyak dilaporkan yaitu tumbuhnya rasa kedekatan dan mengurangi stres.

“Artinya, semakin sering kamu mendengarkan cerita teman dan menunjukkan kamu peduli pada mereka, perasaanmu pun lebih bahagia,” kata Hall dalam keterangannya.

Menariknya, para peserta merasa hari-harinya jauh lebih menyenangkan karena sering mengobrol dengan teman-teman mereka. Bercakap-cakap secara langsung diyakini memberikan banyak manfaat dibandingkan dengan interaksi daring.

“Terlibat dalam jenis komunikasi apa pun bagus [untuk kesehatan mental], tapi obrolan yang rutin dan secara tatap muka bermanfaat secara independen,” demikian bunyi studi yang dipublikasikan dalam jurnal Communication Research.

Penelitian yang dilaksanakan Hall sebelumnya mengungkapkan obrolan telepon sama bagusnya dengan berkomunikasi langsung. Sedangkan dalam studi ini, Hall berujar manfaat SMS, DM dan obrolan di medsos bagi kesehatan mental tidak terlalu terasa. Tapi kemudian ia menambahkan, interaksi tertulis lebih mending daripada tidak sama sekali.

“Kalau kamu tidak ada pilihan untuk ngobrol langsung, maka tidak ada salahnya chattingan. Hal ini bagus terutama saat orang merasa sendirian,” terangnya.

Apa pun jenis komunikasinya, yang terpenting kita harus berkomitmen menjaga persahabatan dengan orang-orang di sekitar kita. “Punya teman itu penting, tapi cara mendapatkannya tidak mudah. Makanya, kamu harus niat dan tulus ketika berteman dengan seseorang,” pungkasnya.

Follow Romano Santos di Instagram.