FYI.

This story is over 5 years old.

Fatwa Haram

MUI Jawa Barat Mengkaji Rencana Haramkan PUBG, Game Populer Ini Sedang Alami Penolakan Global

Gamer Indonesia harap-harap cemas. Apalagi di India, satu negara bagian sudah melarang orang main PUBG. Ulama mengkaji info (hoax) jika mobile game ini pengaruhi pelaku teror di Selandia Baru.
MUI Jawa Barat Mengkaji Rencana Haramkan PUBG
Ilustrasi oleh Yasmin Hutasuhut.

Majelis Ulama Indonesia Jawa Barat, berencana mengkaji fatwa haram bagi umat muslim yang memainkan PlayerUnknown’s Battlegrounds (PUBG). Kajian ini dilakukan sebagai respons aksi teror di dua masjid Christchurch, Selandia Baru. Pelaku, seorang militan sayap kanan kulit putih anti-imigran, konon terinspirasi game online multi-platform populer ini dalam menjalankan aksinya (kabar itu sendiri telah dibantah sebagai hoax).

Iklan

Ketua MUI Jawa Barat, Rahmat Syafei mengaku bersama timnya terus mempertimbangkan perlunya fatwa haram tersebut. Artinya, belum tentu juga Jabar menjadi provinsi pertama di Tanah Air yang memiliki fatwa larangan main game mobile.

"Ini harus dimusyawarahkan dulu, meski jika game tersebut ternyata menginspirasi maka game tersebut bisa dinyatakan haram. Hanya saja untuk memberikan fatwa tidak bisa sembarang begitu saja, harus dengan musyawarah dengan berbagai pihak," kata Rahmat saat dikonfirmasi Pikiran Rakyat.

Dengan jumlah pengguna 400 juta orang di seluruh dunia, game tembak-tembakan ini sejak tahun lalu memicu banyak kontroversi, termasuk pelarangan di beberapa negara. Di Indonesia sendiri game ini sangat populer. Sempatkan mampir ke warung kopi di kota-kota besar selepas jam sekolah atau jam kerja, maka kalian akan sering melihat gerombolan lelaki memainkannya bersama, biasa disebut main squad, lewat ponsel masing-masing.

Semenjak serangan terorisme keji yang terjadi di Christchurch Jumat pekan lalu menewaskan 51 orang, beredar broadcast hoax yang menyalahkan game online PUBG sebagai inspirasi serangan tersebut.

Bukan ulama Indonesia saja yang tengah membahas dampak dari game buatan Tecent Holdings tersebut. Negara mayoritas Muslim lainnya di Asia Tenggara, Malaysia, sudah lebih dulu mendiskusikan gagasan pelarangan PUBG. Mufti negara bagian Negri Sembilan, Datuk Mohd Yusof Ahmad menyebut PUBG harus dilarang karena mendekatkan anak muda dengan terorisme.Sebaliknya, Menteri Pemuda dan Olahraga Malaysia, Syed Saddiq meyakini tidak ada hubungannya terorisme dengan game online seperti PUBG.

Iklan

"Percayalah, mau ada atau tidaknya game online, para ekstrimis akan terus melancarkan aksi teror dan kekerasannya," kata Syed Saddiq seperti dilaporkan The Straight Times. "Bahkan sebelum adanya PUBG, tindakan (terorisme) semacam itu terjadi."

Beberapa negara lain yang kadung memberlakukan larangan main PUBG seperti India, Libanon, dan Pakistan. Salah satu Negara Bagian di India, Gujarat, sejak awal tahun ini memberlakukan larangan main PUBG. Siapapun yang kepergok memainkannya akan diringkus polisi. Awal 2019, seorang pelatih kebugaran dari Kota Jammu masuk rumah sakit setelah dilaporkan menyakiti dirinya karena tak pernah sukses meraih 'chicken dinner' saat main game mobile itu. Sebulan lalu, seorang remaja di India bunuh diri, setelah orang tuanya tidak mengizinkannya bermain PUBG.

Dari catatan VICE, selama Februari-Maret 2019, sudah 16 orang yang digelandang polisi lantaran ketahuan main game ini di Gujarat. Pemberlakuan aturan ini lantaran banyak politikus dan moralis India menganggap bahwa game ini memicu kecanduan ekstrem, bahkan dijuluki "game setan perusak rumah tangga."

Hampir sama dengan India, otoritas ulama di Daerah Otonom Kurdistan, utara Irak, juga menyebut game ini "haram" jika memainkannya membuat seseorang lalai menjalankan kewajiban ibadah.

"Kami tidak bisa serta merta menyatakan bahwa game itu haram, karena syariat Islam tidak jelas-jelas melarang game," kata Irfan Rashid, Kepala Komite Fatwa Kurdistan saat dikonfirmasi Kurdistan 24. "Jika penggunanya memainkan game tersebut selama beberapa menit saja, tanpa mengganggu kewajiban dan aktivitas pribadinya, ya silahkan saja."

MUI merupakani otortitas ulama yang punya pengaruh besar dalam pembuatan kebijakan, meskipun keputusan fatwa tidak serta merta menjadi hukum positif di negara tersebut. Namun kekuatan fatwa MUI masih punya pengaruh kultural di kalangan umat muslim negara ini.

Beberapa hasil fatwa lembaga ulama Tanah Air yang dikritik keras sekaligus menimbulkan pro dan kontra. Salah satunya fatwa MUI soal penistaan agama yang dilakukan Mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, yang menyebabkan gelombang unjuk rasa agama bernuansa politik mempengaruhi hasil pilkada 2017. Fatwa itu sekaligus memicu polarisasi masyarakat Indonesia dalam bidang politik sampai sekarang.

Intinya, bagi orang yang tak bisa mengendalikan diri, mungkin saja kecanduan PUBG bikin pemain melakukan hal-hal aneh yang membahayakan diri sendiri dan orang lain. Namun apakah melarang game PUBG dapat menghentikan potensi penyebaran kekerasan yang mengilhami terorisme? Hebat banget sih kalau ada game punya pengaruh sebesar itu.