Facebook

Profesi 'Pemandu Komunitas' di Metaverse Tak Semenarik yang Kita Bayangkan

Pemandu Komunitas Horizon Worlds milik Facebook harus berhadapan dengan bocah labil, pengguna newbie, dan pembuat onar setiap harinya.
Avatar Pemandu Komunitas di Horizon Worlds, dunia VR ciptaan Facebook

Bayangkan kamu menjadi admin medsos dan harus memoderasi kolom komentar saat ada seminar virtual. Kamu bertanggung jawab memastikan setiap orang bersikap sebagaimana mestinya dan tidak terjadi pertikaian yang dapat mengacaukan jalannya acara. Sekarang bayangkan kamu melakukan itu, tapi komentator bisa menghampirimu langsung, melambaikan tangan di depan wajahmu dan berteriak tanpa henti.

Kira-kira begitulah realitas para moderator yang bertugas menjaga ketertiban di Horizon Worlds, platform sosial VR yang diluncurkan oleh Facebook. Pekerjaan itu terlihat sangat mengerikan seperti kedengarannya.

Iklan

“Saya berusaha keras menahan diri untuk tidak membanting headset,” keluh Pemandu Komunitas Horizon Worlds yang bernama layar Peanutbutter. Dalam video TikTok yang diunggah @vrpranksters, avatar lelaki berkacamata tampak kewalahan melerai bocah ingusan yang bertengkar karena bumerang virtual. 

 “Sssstttt, bisa diam gak?” pintanya pada anak-anak yang sedang beradu mulut. Dia lalu melayang ke sudut lain untuk membantu lelaki tua yang kebingungan menggunakan menu Horizon Worlds. “Saya mohon [diam]. Saya sedang membantu orang dewasa di sini.”

Mereka tak mengindahkan peringatannya dan terus sahut-sahutan. Peanutbutter akhirnya menghampiri mereka sambil mendesah keras. “Kalian sudah tahu, kan, kalau tidak boleh berantem di sini? Kenapa kalian masih melakukannya?” tanya lelaki itu sekali lagi.

Belakangan ini, Facebook semakin gencar menggembar-gemborkan “metaverse”.  Siapa saja bisa menciptakan sendiri ruang virtual mereka pada platform VR unggulan perusahaan yang disebut Horizon Worlds. Namun, kamu membutuhkan gawai dan headset khusus untuk mengaksesnya, sehingga tak mengherankan jika belum banyak orang menyadari betapa sulit tanggung jawab Pemandu Komunitas di dunia virtual reality ini.

Facebook mengatakan, pengguna bisa menemukan dan menciptakan “komunitas” mereka di Horizon Worlds. Guna menciptakan pengalaman yang aman untuk semua orang, maka dibutuhkan “Community Guide” atau Pemandu Komunitas di setiap ruang. Mereka hadir untuk membantu pengguna yang baru pertama kali bermain VR dan melakukan beberapa moderasi dasar.

Iklan

Pemandu Komunitas ditandai dengan judul di name tag mereka. Facebook menerangkan mereka berperan “membantu pengguna mempelajari semua yang perlu diketahui di Horizon Worlds. Dari menyoroti pengalaman baru hingga memberi tips dan trik dasar, keberadaan mereka diharapkan memberikan pengalaman yang lebih menyenangkan bagi pengguna.”

“Pemandu Komunitas juga bisa melapor kepada spesialis keselamatan terlatih kami jika mereka melihat atau mengetahui tindakan kurang pantas. Jangan ragu memberi tahu mereka jika ada kejadian yang membuat pengguna Horizon Worlds merasa tidak nyaman.”

Jika melihat respons Facebook menangani masalah yang perusahaan ciptakan selama ini, kita bisa sepakat bahwa platform tersebut perlu berusaha lebih keras untuk meningkatkan kinerja moderasinya. Memang bagus Facebook menyadari pentingnya moderasi saat mempromosikan dunia VR baru. Akan tetapi, ini pertama kalinya perusahaan mempekerjakan moderator yang bisa berinteraksi langsung dengan pengguna di simulasi dunia nyata. Dan tampaknya, jika dilihat dari video-video yang diunggah pengguna Horizon Worlds, menjadi Pemandu Komunitas bukanlah tugas yang mudah.

Meski @vrpranksters sepertinya cuma menjadi saksi mata di situasi tadi, akun itu merupakan satu dari sekian banyaknya akun yang didedikasikan untuk mengerjai pengguna dan Pemandu Komunitas Horizon Worlds.

Dalam video yang diunggah ke kanal YouTube Merry VR Pranksters, berjudul “MOST PATIENT MetaVerse employee EVER?!?!”, kita bisa menyaksikan dari sudut pandang orang pertama ketika pengguna sengaja mengganggu Pemandu Komunitas. Orang itu mengatakan akan mengeluarkan pengguna rese “karena umur mereka di bawah 13 tahun” (menurut ulasan di situs Oculus, anak-anak ternyata memang suka berbuat onar di Horizon Worlds). Pemandu komunitas memiliki wewenang untuk mengeluarkan pengguna pakai menu yang hanya bisa diakses oleh mereka. Namun, video tersebut menampilkan si bocah rese sengaja berdiri di depan pemandu dan menghalangi menu pop-up. 

Iklan

“Sob, kamu menutupi menu,” kata pemandu sembari mengusir pengguna dengan halus. Akan tetapi, si pembuat onar terus menghampirinya dan melempari kepala pemandu dengan pesawat kertas.

Dalam video lain berjudul “COMMUNITY GUIDES SUCK!”, pengguna merekam dirinya berulang kali melempar bumerang ke wajah Pemandu Komunitas dan menuduh orang lain telah melakukan peretasan.

Para Pemandu Komunitas ini secara khusus memoderasi area “plaza” Horizon Worlds, ruang yang dimasuki pengguna begitu melewati laman tutorial. Saya menghubungi Facebook untuk bertanya soal mekanisme Pemandu Komunitas, tapi belum menerima tanggapan.

Upaya lain Facebook untuk memoderasi Horizon Worlds juga tidak efektif. Baru-baru ini, wartawan BuzzFeed sengaja membuat ruangan virtual untuk menyebarkan teori konspirasi buat menguji sistem moderasi konten Facebook. Ruangan itu masih tersedia bahkan setelah Buzzfeed melaporkannya ke perusahaan. Facebook belum lama memperkenalkan fitur “batas pribadi” setelah pengguna mengeluhkan “pelecehan” yang mereka terima dari pengguna lain.